(ini tips ka Haeril yg Luar Biaza)
Salutt ka:)
Satu hal terpenting untuk mengerjakan sesuatu adalah terpatrinya dalam pikiran kita adalah sesuatu yg akan kita lakukan itu adalah MUDAH, tanpa bermaksud memandang rendah atau menganggap remeh suatu hal. Demikian dilakukan untuk memberikan motivasi kepada kita sebelum melakukan sesuatu. Tentunya hal tersebut juga pantas tuk kita lakukan ketika hendak menulis sebuah esai. Tak terkecuali esai tuk IELSP.
Kata-kataku pribadi berbunyi seperti ini “menulis esai tuk IELSP itu sebenarnya relatif mudah”. Hal ini bukan tanpa alasan. Bagaimana tidak, panitia seleksi IELSP telah memberikan “guideline” yang sangat jelas didalam formulir aplikasi tentang apa-apa saja yang harus kita tulis di esai tersebut. Memang sangat sepeleh mengatakan itu mudah dikarenakan telah adanya instruksi tertulis disetip “box” esai. Tapi apa yang sulit dikatakan mudah adalah merangkai-padankan jawaban dari instruksi tersebut kedalam paragraph-paragrap yang utuh. Tentunya hal pertama harus dilakukan adalah memahami dengan baik instruksi yang diberikan dan kemudian tulis semua kemungkinan jawaban yang menurut kalian menarik tuk merespon tersebut. Setelah itu barulah dimasukkan kedalam paragrap.
Terlepas dari instruksi yang ada di formulir aplikasi IELSP secara pribadi saya ingin berbagi “personal perspektif” dalam membuat esai tuk IELSP. Tentunya apa yang saya “share” disini bukan standar umum yang ditetapkan dalam penilain panitia seleksi dan saya pribadi juga tidak mengetahu kriteria penilain panitia seleksi IELSP. Ada baiknya “sharing” ini dijadikan salah satu referensi tuk menulis esai IELSP yang berarti bukan satu-satunya referensi yang harus kalian pertimbangkan, okay????
Sebelum saya mulai, saya harus tegaskan bahwa aspek yang paling penting dari sebuah esai adalah originalitas. Kalaupun kita memerlukan data pendukung dari berbagai sumber tuk memperkuat esai kita maka bahasakanlah data tersebut dalam bahasa kita, artinya jangan hanya mengcopy-paste data dari sumber lain.
Saya mulai dari “box” pertama dulu yaitu perihal “background” yang ada di halaman 3 formulir aplikasi IELSP. Pada bagian ini kalian akan bercerita tentang diri pribadi dan keluarga kalian. Tentunya tuk menulis tentang diri kita apalagi tentang keluarga kita akan memakan ribuan lembar bahkan berjilid-jilid bukau apabila hanya mau menceritakan tentang diri kita. Saya pribadi bisa menulis ratusan lembar jika hanya berbicara mengenai diri sendiri mulai dari berbicara tentang telinga, mata, hidung, hobi, makanan favorit dll. Tapi tentunya bukan itu informasi yang panitia seleksi harapkan. Informasi yang mereka cari dalam form ini adalah informasi yang menggambarkan diri kita sebagai seorang yang memang pantas untuk diberi kesempatan berpartisipasi dalam program IELSP. Informasi apakah itu? Tentunya kalian yang lebih tau diri kalian sendiri. Secara umum disini kalian bisa memperkenalkan diri mulai dari nama, asal, kuliah dan umur dan tidak usah membicarakan hal lain yang menurut kalian panitia IELSP tidak akan mau tahu tentangnya spt hobi, warna favorit dll. Trus kalian bisa menggambarkan kondisi keluarga kalian seperti apa. Ingat tetap memberikan informasi yang kira-kira panitia IELSP butuhkan tuk meyakinkan mereka tuk memilih kita dalam program IELSP; Jangan memberikan informasi yang mereka tidak butuhkan! Ok???
Pada kotak kedua yaitu esai tentang “personal statement” atau dalam bahasa indonesianya motivasi mengikuti program IELSP. Esai ini harus berisi statemen-statemen yang logis dan bisa meyakinkan panitia seleksi bahwa memang alasan kita mengikuti IELSP adalah tepat adanya. Yang paling penting adalah statemen kita menunjukkan bahwa kita bukanlah orang yang egois yang mau ikut IELSP hanya untuk keuntungan pribadi seperti mau mendapat status di kampus sebagai mahasiswa yang pernah keluar negeri dan semacamnya. Tunjukkan bahwa kamu seorang yang peduli akan pengalaman untuk menjadi pribadi yang lebih baik agar bisa berguna untuk orang banyak. Seperti apa keguanaan kalian nantinya tuk orang banyak setelah program IELSP maka itu tanggungjawab kalian memikirkannya. Pertama-tama tentulah kalian akan jelaskan kondisi kalian saat ini seperti apa dan dengan kondisi seperti itu memang kalian membutuhkan pengalaman atau skill yang bisa kalian dapatkan dari IELSP yang tentunya akan dipergunakan untuk orang banyak. Sekali lagi argument kalian harus realistis jangan abstrak. Kemukakan dengan sejelas-jelasnya argument kalian. Ok??????
Yang ketiga adalah tentang “most pressing issue”. Dalam kotak ini sebutkan isu-isu apa yang lagi “hot” di Indonesia dan tentunya sebuah isu itu bisa menjadi masalah bersama. Nah disini peran kalian menyebutkan solusi praktis dari masalah tersebut. Sebutkan peran apa yang kalian bisa ambil menyikapi isu tersebut. Yang ingin dilihat disini adalah bagaimana memberikan solusi praktis dari sebuah masalah sebagaimana tujuan beasiswa ini adalah mencari “future leader” yang bisa memecahkan persoalan yang akan dihadapi bangsa ini. Sebutkan dengan jelas solusi praktis apa yang akan kalian lakukan dalam ise tersebut! Temanya terserah mau isu tentang apa, asalkan isu tersebut masih hangat dan perlu dicarikan solusi. Apapun isunya buat esainya menarik dengan gaya bahasa mempesona kalau perlu yang bisa membuat takjub panitia dan mengambil kesimpulan tuk memanggil kalian interview.
Nah yang terakhir adalah esai tentang “long term career aspiration”. Bagian ini masih ada hubungannya dengan personal statemen tadi yaitu apa-apa saja yang akan kalian lakukan setelah pulang dari program IELSP cuman bedanya disini harus lebih konkrit lagi. Sebutkan cita-cita kalian apa dan hal-hal apa saja yang kalian butuhkan tuk mencapai cita-cita tersebut (tentunya dalam hal ini melalui program IELSP salah satunya). Gambarkan jenis cita-citamu dan bagaiman IELSP berkontribusi besar untuk mencapai cita-cita tersebut. Ingat jangan menyebutkan cita-cita egois yang hanya mengambil keuntunga pribadi saja tapi tunjukkan bahwa niat kalian tulus untuk membantu masyarakat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar